Followers yang baik hati FOLOW blog ni .

Tuesday, 19 June 2012

A Drink

With glass, I am a man – or so I think! –
A role to play when blessed with courtly drink:
A gin or two, then vintage port or wine
To pep me up and gift me with a shine.

I know it’s false, as I now must depend
Upon my daily shots with open end.
Insidious, it all becomes routine
To beg a drink each day for self-esteem

izzah syamimi

Fail Safe Safely

Fail to the safe, The Lord of Heaven
Magnificent are His ways
Put the shiny reflective jacket
Inside a large trash bag

Then into a place of safe keeping
Damp wiping all sparkles away
Make note of all it might have touched
Damply washing all the glitter today

Do so with all caution!
A good dust mask and gloves a must
Along with long sleeves and pants
To rid everything of the dust

Now place all used inside another bag
And plan on tossing that one away
For vacuuming might lift the fines
And an air-born cloud it'll sway

Now for yourselves and family
Shower or bathe away
The entire parts of your body
Not rubbing hard, but gently brushing
that filthy sin away

Thank the Lord for all that's been done
Each and every day
Repenting in Christ His Savior
And loving Him, The Way

izzah syamimi

She and Drugs

Freshly spawned,
Brain dumps
Bleeding grey:

Reflections of a mind
That wavers thin
Along the line
That savours pain -

A pond of skin
Devoid of breast -
The pad a feign:
The nothing
Underneath your bra
At best
Is your imagination

Spread across a narcoleptic world
Suchlike survival
In and out
Of haunted woods;
In and out -
You're in and out
As blood transfused -
Pumping on
To ooze at pace
Upon another haemorrhage

And there! a goblin
Here! a goblin
Care to entertain a goblin
In the lair
That is a mind
Of drugs? -

We know it's you -
It's you we know.

We know you're through.

izzah syamimi

Too Much of a Good Thing

‘Too much of a good thing may be bad'
As the old cliche' goes
So always do things in moderation
Just like The Lord of Heaven knows

The blessings of God are great
As anyone can clearly see
And when done in moderation
We all can live quite free

That's the common sense He gave us
Each and every one
So practice it in our own ways
And His blessings will fill our days

Now that does not mean to take
The middle of the road each time
That just means to do what's right
And give glory to His name

For one will get smashed standing     izzah syamimi          

In the middle of the road
If one fails on which side to stand
At the very least when the Word is told

snobbery

A solitary rose in red attire
Condescended:
A fleeting glance -
She apprehended
My affections,
Turned away
From me, a stray -

Stubble weed -
Genes to build an oddity:
Common seed -
Happy-go-lucky entity
In dull array.

The rose glowered,
But in ascension
Slipped a view of blight
Upon her regal greenery:
Black spot!

In all her bold perfumery
And blushing flower,
The sheen of vulnerability in jet
Reminded me how snobbery
And haughty shower
Tarnish with an underlying debt!

She wavered in her shallow play -
Man-bred -                                       ditulis oleh, izzah syamimi
Hardiness foregone.

The rose no longer shone.

Slaughter of the Innocent

The innocent were slaughtered
So many years ago
In the town of Bethlehem
Slew by an evil foe
Satan tried to keep The Christ
From entering this age
He used a king named Herod
Who acted on his rage

Satan has another plan
To prevent God's elect
From being born to this world
And fighting him direct
Now he uses abortion
To rid earth of God's dear
Problem is, he's far too late
They are already here

So if you think that murder
Of the unborn is just
Or vote for politicians
Who plant them in the dust
You do the same as satan
In forwarding his plan
False promises of power
Blood money in your hand

Only in the case of rape
Abortion is allowed
To remove unwanted seed
Forced on one by the proud
'Let's make laws to legalize
Bring silence to the wise
Use strong drugs to hypnotize
Whom God has given eyes'

Repent before it's too late
No longer are you snowed
For now your eyes are opened
Because you have been told
'But ah! My ballot's secret
No one will ever know'                   ditulis oleh, izzah syamemey
Too bad, so sad, you may burn
God knows your very soul

Saturday, 16 June 2012

I"ll wait for you...Like two leaves

Assalamualaikum.

Moga hati-hati kita ini masih terus tsabat dan istiqamah dgn jalan dakwah yg kita pilih..
Jalan -jalan menuju kebaikan yg menjanjikan penghujung yg baik..
Medan yg memberi jaminan pengakhiran yang berkekalan..

"Nikmat itu sifatnya liar, ikatlah ia dengan syukur"-Imam Al Ghazali

"Solat itu sukar, mudahkannya dengan khusyuk"

~Dan hendaklah kamu tekun dan sabar mengerjakan solat,
  kami tidak meminta rezeki kepada kamu,
  bahkan kamilah yg memberi rezeki kepada kamu.
  Dan, kesudahan yang baik adalah bagi org2x yang bertaqwa~(Taaha:132)

"Dakwah itu berat, ringankanlah ia dengan jaminan Allah"

"Ujian itu membebankan, pujuklah ia dengan sifat sabar"

"Hati itu sifatnya berbolak balik,tetapkan ia dengan selalu berdoa"

"Mencari kebaikan itu sukar, mudahkanlah ia dengan mujahadah"

"Penantian bukan satu penyiksaan, ia mengajar kita untuk belajar menjadi lebih baik"

Aku menantimu untuk melangkah bersama ke syurgaNya..



Like two leaves being blown around in the wind..
you are always near..
I see you.. I feel you..
yet the harder I try to reach to you..
the further you drift from me..
So I’ll stop trying..
Not because I lost hope but because..
I love you so much and I will wait for you..
Until then I will lay down below..
watch you beautifully dance above..
waiting to catch you as you fall into my arms..
and You'll be mine..


DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

Fatwa Hati

Assalamualaikum...

ana diterjah sebuah soalan mengenai Fatwa Hati...

"ukhti, orang kata, buat sesuatu keputusan itu ikut fatwa hati, macam mana kita nak taw fatwa hati kita? macam mana nak bezakan antara fatwa hati atau nafsu?"

Subhanallah...terus terang, saat mendengar soalan ini ana terdiam meski selama ini ana percaya pada fatwa hati ana sendiri... bagaimana harus ana menjawab persoalan sahabat ini.. hmm dengan meminta pertolongan Allah ana menyusun kata agar tiada yang tersasar dari maksud sebenar yang ingin disampaikan. tapi sebelum menjawab persoalan sahabat ana tu... ingin benar ana fahamkan antum semua sahabat-sahabat pembaca, apa itu fatwa hati...





Ini jawapan yang diberikan oleh Ustazah Fatimah Syarha“Minta fatwa hati...tidak boleh merubah yang wajib jadi tak wajib, yang haram jadi tak haram...apa yang ana faham, minta fatwa hati merujuk kepada perkara yang asal hukumnya harus namun hukum itu boleh berubah mengikut niat masing-masing... maka, jika kita lakukan perkara harus itu memberi ketenangan hati, itu tanda-tanda ia suatu kebaikan. jika kita lakukan perkara harus itu meresahkan jiwa, itu tanda-tanda ia lari dari niat asalnya. Bentangkan depan Allah, kalau kita yakin kita mampu jawab depan Allah, yakinlah dan teruskan…”


nah... itu dia fatwa hati sebenarnya..itu juga pegangan ana mengenai fatwa hati... jadi bagi menjawab persoalan sahabat ana td... fatwa hati ini bukan sesuatu yg biasa datang dengan mudahnya... juga perlu usaha dari kita untuk mendapatkan fatwa hati sebenar tanpa diusik bahana nafsu. jadi sebelum seseorang membuat sesuatu mengikut fatwa hatinya, bersihkan hati itu... perbanyakkan istighfar... solat malam dilazimi, kemudian ambil masa bersendirian, bermuhasabah diri dan tanyakan pada hati mengenai keraguan yang ada pada akal... InsyaAllah pada saat itu kalian akan mendapat fatwa hati tanpa usikkan nafsu.. yang pastinya,Wallahu'alam..
ubati hati sebelum mendapatkan fatwa darinya..

DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH.
    



 

tetapkan hati kecil ini

Assalamualaikum...

sejak kebelakangan ini doa menetapkan hati bagai menjadi zikir di bibir...sangat kerap dibaca meski seusai solat atau sedang bergerak kerja atau sedang melakukan apa saja... ntah mengapa,hati kecil ini sangat mudah terusik saat ini... ingin benar menangis mengenang kelemahan diri namun hati ini juga semakin keras...semakin sukar mengalirkan air mata...lagi kelemahan diri di situ... ALLAHUAKBAR hny ALLAH yang tahu betapa sedih hati ini...

lebih menyedihkan saat mereka hadir menyapa bertalu2...menguji keimanan diri... penguat diri hanya ALLAH kerana hanya Dia yang benar2 memahami...Dia juga yang memberi ujian ini kepada diri... dan DIA tahu diri ini mampu menghadapinya...perlukan ketabahan untuk melaluinya... doa jodoh yang diajarkan kepada diri satu ketika dulu menjadi pegangan kini...baru tersedar akan kepentingannya... nah itu dia sikap kelalaian ana sebagai seorang hamba...ALLAH kerdilnya...

ingin disini dititipkan pesanan buat sahabat pembaca serta diri yang hina,amalkan setiap doa dan perkara2 sunat meski kita rasa tiada keperluannya buat masa sekarang kerana nnt suatu masa kita akan memerlukannya secara tiba2...jom sahabat2 pembaca sekalian,kita baiki hati kita...
DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

hati yang menangis

Assalamualaikum...

Akhirnya ego jadi hilang...tangisan membasahi pipi... Ya ALLAH betapa rindunya pada biah solehah yg dirasakan dulu... sungguh tidak kuat berada dalam keadaan ini... pesanan kakak2 dan abg2 senior mula terngiang2 tentang kerinduan yg pasti akan muncul...disini temanku, humaira' dan Al-Quran...sungguh xtahu bagaimana nk digarapkan..tapi perasaan ini sangat sangat sedih...sedih dengan keadaan sekeliling...melebihkan cinta pada dunia dibanding cintakan akhirat... Ya ALLAH xkuat berjuang sendiri disini...sesaknya dada ni tiada yg mengetahui...arggghhh bahagia yg mereka beri kpd ana itu dunia semata...tidak memuaskan hati ini...ana dahagakan pengisian agama...ana ingin keluar mencari ilmu!!! ada mereka faham? ada mereka mengerti? NO!!!!!!!!!!!!!!!!!!! katanya duit menjadi penghalang... dalam perjuangan bukan itu penghalang...

tolong faham betapa hati ini begitu meronta mahukan ilmu...mahukan bersama mereka...ana sangat sangat rindu...rindu biah solehah,rindu sahabat2 yg sentiasa memberi nasihat,rindu bersama2 berjuang,rindu berada bersama mereka....rasa nak menjerit!!!





DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

kata-kata dari seorang sahabat

Allah menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan....
Assalamualaikum...

sangat tertarik dengan status seorang sahabat di Facebook...Muhammad Syafik Bin Abdullah syukran diatas perkongsian kata-kata yang indah ini...benar penciptaan wanita itu indah...asbab diciptakan wanita itu juga indah...

dalam menjalankan tugas dalam berpersatuan...dalam menjadi pembantu kepada ketua2 selama ini kisah penciptaan Hawa menjadi pegangan dalam memenuhi amanah ana....menyokong seorang ketua selagi dia tidak melanggar batas syarak...seperti mana diciptakan hawa ini sebenarnya untuk memberi ketenangan kepada adam dan bukan menyusahkannya...

ana tertarik dengan kata-kata ini...


Lembut "WANITA" kerana tutur katanya,
mesra "WANITA" kerana senyumannya,
cekal "WANITA" kerana beraninya,
patuh "WANITA" kerana setianya,
sabar "WANITA" kerana imannya,
kasih "WANITA" kerana belainnya,
lemah "WANITA" kerana air matanya,
ikhlas "WANITA" kerana simpatinya,
dendam "WANITA" kerana cemburunya,
sayang "WANITA" kerana sifat keibuannya,
tanpa "WANITA" lelaki lemah,
kerana "WANITA" lelaki kalah...


ana secara jujurnya setuju dengan kata2 itu...hakikatnya wanita ini dijadikan dari tulang rusuk untuk menguatkan lelaki bukan mematahkan lelaki...

hee okeh laa ana xnak berbicara panjang...hanya ingin berkongsi kata2 dr sahabat ana..itu saja..syukran kerana membaca!!

DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

Senjata Seorang Wanita

Assalamualaikum...

ingin berkongsi sesuatu yang ana dapat dari Facebook sebentar tadi..menarik..ada kebenarannya..mari sama-sama kita lihat,baca,faham,dan fikir...


Senjata wanita yang boleh mendatangkan fitnah besar kepada ISLAM dan umatnya :
1)Air mata
2)Merajuk dan suka bermanja -manja
3)Berhias diri dan bergaya
4)Berpura -pura sakit
5)Senyuman
6)Penipuan
7)Kata-kata yang manis
8)Mempertakuti bahawa ia akan lari.(menakut-nakut kn @ mengancam orang)


lihat sahabat-sahabat...benar bukan?mmg itu senjata yg kuat bg seorang wanita...senjata yang mampu mengalahkan seorang lelaki dengan mudah...sesungguhnya Nabi Muhammad S.A.W telah pun memberi amaran tentang perkara ini lebih 1400 tahun yang lalu...mari kita sama-sama bongkar kembali...

Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Tidaklah aku tinggalkan selepasku akan fitnah bagi lelaki yang terlebih besar daripada fitnah wanita.”
(Hadis)

Rasulullah s.a.w. menegah lelaki pergi mengunjungi rumah wanita asing. Seorang bertanya kepada baginda, “Walaupun yang pergi itu adik atau abang si suami?” Rasulullah s.a.w. menjawab: “Dia adalah seumpama maut bagi wanita tersebut.”
(Bukhari)

Sebagaimana sukar bagi seseorang itu untuk menyelamatkan dirinya daripada maut, jika seseorang wanita itu tidak mengambil berat dengan purdah (atau aurat) di depan iparnya samada yang tua atau muda maka berkemungkinan besar risiko yang dia akan terjebak ke dalam dosa.

Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Wanita itu adalah sesuatu yang perlu disembunyikan. Jikalau dia keluar, maka syaitan akan memandang kepadanya dan berusaha untuk menyesatkannya.”
(Tirmizi)


Read more: http://ismadiyusuf.blogspot.com/2010/08/wanita-sebesar-besar-fitnah-wanita.html#ixzz1UvpCXRos


hmm jadi para sahabiah sekalian sama-sama lah kita menjaga aurat kita...dan aurat itu tidak terbatas pada tubuh badan kita saja malah tingkah laku dan percakapan juga aurat..dan pada ana sendiri apa saja yg kita lakukan yang akan melambangkan diri kita maka itu aurat yg perlu dijaga....teringat kisah seorang wanita yang dijanjikan syurga baginya kerana menjaga auratnya dari tersingkap...SubhanALLAH sesungguhnya ingin benar diri ini menjadi sepertinya...diri ini sememangnya bukan seorang wanita solehah namun diri ini amat ingin menjadi seorang wanita yang solehah...




sahabat yang dicintai kerana ALLAH sekalian...semoga kita semua diberkati ALLAH...InsyaALLAH kita akan bertemu disuatu tmpt yg telah ALLAH janjikan..dan semoga pertemuan itu nanti pertemuan yg dimuliakan-NYA...AMEEN~

DITULID KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

Kisah Dia




Aku kagum melihat seorang Jejaka, 
Tampannya sukar Diterjemah,
Bukan dari paras rupa tapi pada Akhlaknya..
Pabila AZAN dengar ditelinga,
Dialah orang Pertama menujunya,
Bukan kerna SUKA SUKA tapi untuk Menunaikan seruannya....


Dia sabar bila ditimpa MUSIBAH,
Membuatkan IMANnya makin BERTAMBAH,
Dia lebih TAWAKKAL dan juga REDHA bila USAHA telah dilakukanya... 
Muamalatnya amat TERJAGA,
Pergaulan lelaki dan wanita amat DIAMBIL kira, 
Kerna takut ALLAH akan menjadi MURKA dirinya juga yang kecewa.. 

Ilmu yang ada diKONGSIkannya,
Buat amalan manusia dan juga DIRInya, 
Senyum tidak penah lekang DIMUKA pabila DAKWAH dilakukannya....
Pabila bertembung dengan MUSLIMAH, 
Pasti PANDANGAnya turun ke BAWAH, 
Bukan JIJIK atau apa cuma MENJAGA iman di DADA...
Ibu dan Ayah diHORMATInya, 
Tanda SAYANG dan juga CINTA,
Bukan kerna TERPAKSA tapi untuk mendapat REDHA TUHANnya..
 
 
DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

MALU!!

nilai harga seorang muslimah itu ada pada MALUnya...

perisai harga diri dan maruah adalah MALUnya...

pengiktirafan buat muslimah itu juga pada MALUnya...



andai hilang MALU itu, 

bahasa tidak lagi dijaga...

tingkah tidak lagi tersusun...
bicara acap kali menyakitkan...

MALU kamu itu wahai muslimah...
jaga MALU kamu itu...
jangan biar ia hilang..
jangan biar ia pergi...
jangan buat dirimu murah...
jangan buat dirimu dipandang serong...

Islam mengangkat martabat kalian setingginya...
lantas hargai dan syukurilah nikmat pemberian yang datangnya hanya sekali.
 
 
DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

1 Syawal 1430H

Assalamualaikum...

WARNING!!!
entri kali ni mungkin panjang sket dari selalu.. kalau sanggup,bacelaa... xsanggup, abaikan je..






ini kisah tentang seorang gadis... 
1 Syawal 1430H itu jadi saksinya...
hanya seandainya satu ketika dulu dia tidak memilih jalan ini... 
mungkin hari ini dia bukan seperti apa yang kebanyakan orang kenali hari ini... 
seandainya saja, gadis itu tidak memilih jalan tarbiyah yang dijanji penuh mehnah dan tribulasi ini sudah pasti dia tidak sekental hari ini..



sejak membuat keputusan itu,
dia mula mengenali apa itu usrah...
memahami segala rukun,tuntutan serta keperluan usrah...
sanggup berbuat apa saja,
sanggup tinggal apa yg termampu,
semata-mata untuk hadir usrah...
kerana bagi dia,
usrah itu satu-satunya makanan rohani bagi jiwa yang kosong itu...
dari situ,
dia mula mengenal erti ukhuwah sebenar
ukhuwah yang didasari dan diikat dengan satu ikatan yang kukuh...
AKIDAH!
hubungan yang diuji dengan kemanisan dan kepahitan persahabatan...
Allah sulam persahabatan ini dengan pelbagai pengorbanan menemaninya...
Allah beri ukhuwah ini masa menyemai cinta dan kasih sebelum Dia memisahkan mereka dan menguji ukhuwah ini sekali lagi...






Dan Alhamdulillah, setelah hampir 3 tahun perubahan dan pilihan itu dibuat, gadis itu masih memilih untuk berada di jalan Dakwah, menyebarkan seruan yang pernah Rasulullah S.A.W lakukan 1400 tahun lalu... 
benar, untuk kekal istiqomah di jalan ini bukan mudah.. banyak godaan,dugaan yang menanti dan menghampiri... namun si gadis percaya, dia ada Allah yang sentiasa menemani, dia ada sahabat2 yang sentiasa menyokong dari belakang... dan yang paling penting bagi si gadis, katanya, "kalau nak kekal istiqamah, kita perlu benar-benar faham apa yang kita lakukan,tahu matlamat sebenar,jadi sekiranya apa juga datang menghampiri untuk mengoyahkan iman, kita xperlu gentar"


ini kisah seorang yang bernama FAIZAH ISMAIL, cuma satu yang ingin ana pesan, pada diri dan pada semua yang membaca... jangan penah menilai ana dari apa yg ana pakai... mungkin ana telah berubah, tapi bukan bererti ilmu ana menggunung tinggi, pengetahuan ana seluas lautan... ana juga masih mencari, apa yang ana ada, ana beri... apa yang ana tahu, ana kongsi... dan  jangan pernah anggap orang seperti ana sedia baik dari kecil.. ana juga punya kisah silam yang hitam yang kalau boleh ingin benar ana padam dari sejarah kehidupan... tapi  ana xmampu memadamkan sejarah itu, kerana sejarah itu telah membentuk siapa diri ana hari ini. maka jangan anggap ana ini perfect... jangan anggap ana xmemahami siapa mad'u ana... ana juga pernah berada di tempat mereka.. ana juga pernah merasai semua itu.. namun tidak lah ana katakan ana yang paling hebat dalam hal ini... cuma ana ingin katakan, ana juga mengerti.. 




BANTU ANA YEA SAHABAT-SAHABAT... ^^,





DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

permata yang pergi

suatu hari seorang naqib ana bertanya,
"pernah berjumpa dia (merujuk kepada penulis buku yang diangkat)?"
ana menggeleng tanda tidak pernah.
"rugi duduk kelantan,mengaji sana tapi xpernah jumpa dia. ulama' hebat ni. murobbi tarbiyah yang sangat tawadhuk."
sambung naqib ana.



saat itu juga hati memasang impian untuk bertemu "dia" yang dimaksudkan. ingin benar menimba ilmu darinya. tidak lama selepas itu seseorang lagi pernah bertanya,
"kenal x ustaz ni?"
"penah dengar nama dan baca buku-buku dia tapi xpernah jumpa"jawab ana.
"nanti, kita bawak sahabat-sahabat jumpa dia"

itu sebuah janji yang memang dikota. Alhamdulillah tidak lama selepas itu ana dan sahabat-sahabat dibawa ke rumah ustaz tersebut, bertemunya, menuntut ilmu darinya,belajar adab darinya, mendengar taujihat tarbiyah darinya, pesanan-pesanan mengenai ilmu darinya.

saat pertama mata melihat beliau.
Allahurobbi,
putih,bersih,suci dan tiada cela.
Ya Allah inikah janji-Mu pada mereka yang sentiasa mendekatkan diri dengan-Mu?
jantung berdegup laju bagai baru lepas berlari pantas...
macam nak luruh pun ada.
perasaan saling berperang untuk menguasai diri sebelum ana dapat kembali tenang untuk mendengar bait katanya.
setiap apa yang dikata, setiap apa yang didengar, itu yang ana kejar untuk dicatat.

beliau sangat tegas dalam adab,
beliau sangat tegas dalam mencari ilmu,
beliau sangat tegas dalam menyampaikan,
namun masih wujud kelembutan,
namun masih wujud kasih sayang,
masih ada cinta dalam bait katanya.

ana bahagia berada disitu,di saat itu.
impian telah tercapai,
hajat telah dikota,
ilmu yang disampaikan ana sebarkan, ana cuba amalkan.
diri sentiasa memasang hajat untuk bertemunya sekali lagi...

Namun Allah yang paling menyayanginya...
Dia pergi bertemu Allah pada tanggal 14 Jun 2012 jam 6.35ptg...
jantung bagai terhenti berdegup, hampir luruh rasanya,
terkejut mendengar berita yang tiba-tiba itu.
segera disedekah Al-Fatihah kepada beliau, berdoa kepada Allah...

dunia dakwah dan tarbiyah kehilangan seorang lagi permata, Murobbi tarbiyah yang dikasihi ramai...
memang tiada guna ditangisi pemergian mereka, tetapi ana terlintas satu perkara di minda
"diakhir zaman, Allah akan menarik kembali nikmat ilmu dengan mematikan para ilmuan hingga yang tinggal adalah mereka yang jahil, kemudian turunlah bala Allah sebagai balasan."

Allahurobbi, ana takut, ana terus dan terus berdoa...
pesan-pesan as-syeikh at-tarbawi sentiasa terngiang-ngiang ketika itu
ana berazam untuk mengajak lebih ramai untuk mendekati ilmu, menghargai ilmu, mencintai ilmu, mendalami ilmu, mencari ilmu...


:: Al-Fatihah kepada Ustaz Yahya B Othman yang telah kembali menemui Ilahi. Semoga beliau ditempatkan bersama orang-orang soleh, pejuang-pejuang agama Allah::

DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

ungkapan jujur seorang anak

Tahun 2002 yang lalu saya harus mondar-mandir ke SD Budi Mulia Bogor. Anak sulung kami yang bernama Dika, duduk di kelas 4 di SD itu. Waktu itu saya memang harus berurusan dengan wali kelas dan kepala sekolah. Pasalnya
menurut observasi wali kelas dan kepala sekolah, Dika yang duduk di kelas unggulan, tempat penggemblengan anak-anak berprestasi itu, waktu itu justru tercatat sebagai anak yang bermasalah.
Saat saya tanyakan apa masalah Dika, guru dan kepala sekolah justru menanyakan apa yang terjadi di rumah sehingga anak tersebut selalu murung dan menghabiskan sebagian besar waktu belajar di kelas hanya untuk melamun.
Prestasinya kian lama kian merosot. Dengan lemah lembut saya tanyakan kepada Dika:
“Apa yang kamu inginkan ?” Dika hanya menggeleng.
“Kamu ingin ibu bersikap seperti apa ?” tanya saya.
“Biasa-biasa saja” jawab Dika singkat.
Beberapa kali saya berdiskusi dengan wali kelas dan kepala sekolah untuk mencari pemecahannya, namun sudah sekian lama tak ada kemajuan. Akhirnya
kamipun sepakat untuk meminta bantuan seorang psikolog.
Suatu pagi, atas seijin kepala sekolah, Dika meninggalkan sekolah untuk menjalani test IQ. Tanpa persiapan apapun, Dika menyelesaikan soal demi soal dalam hitungan menit. Beberapa saat kemudian, Psikolog yang tampil bersahaja namun penuh keramahan itu segera memberitahukan hasil testnya.
Angka kecerdasan rata-rata anak saya mencapai 147 (Sangat Cerdas) dimana skor untuk aspek-aspek kemampuan pemahaman ruang, abstraksi, bahasa, ilmu pasti, penalaran, ketelitian dan kecepatan berkisar pada angka 140 - 160.
Namun ada satu kejanggalan, yaitu skor untuk kemampuan verbalnya tidak lebih dari 115 (Rata-Rata Cerdas).
Perbedaan yang mencolok pada 2 tingkat kecerdasan yang berbeda itulah yang menurut psikolog, perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut. Oleh sebab itu
psikolog itu dengan santun menyarankan saya untuk mengantar Dika kembali ke tempat itu seminggu lagi. Menurutnya Dika perlu menjalani test kepribadian.
Suatu sore, saya menyempatkan diri mengantar Dika kembali mengikuti serangkaian test kepribadian. Melalui interview dan test tertulis yang dilakukan, setidaknya Psikolog itu telah menarik benang merah yang menurutnya menjadi salah satu atau beberapa faktor penghambat kemampuan verbal Dika. Setidaknya saya bisa membaca jeritan hati kecil Dika.
Jawaban yang jujur dari hati Dika yang paling dalam itu membuat saya berkaca diri, melihat wajah seorang ibu yang masih jauh dari ideal.
Ketika Psikolog itu menuliskan pertanyaan “Aku ingin ibuku :?.”
Dika pun menjawab : “membiarkan aku bermain sesuka hatiku, sebentar saja”
Dengan beberapa pertanyaan pendalaman, terungkap bahwa selama ini saya kurang memberi kesempatan kepada Dika untuk bermain bebas. Waktu itu saya
berpikir bahwa banyak ragam permainan-permainan edukatif sehingga saya merasa perlu menjadwalkan kapan waktunya menggambar, kapan waktunya bermain puzzle, kapan waktunya bermain basket, kapan waktunya membaca buku cerita, kapan waktunya main game di komputer dan sebagainya.
Waktu itu saya berpikir bahwa demi kebaikan dan demi masa depannya, Dika perlu menikmati permainan-permainan secara merata di sela-sela waktu
luangnya yang memang tinggal sedikit karena sebagian besar telah dihabiskan untuk sekolah dan mengikuti berbagai kursus di luar sekolah. Saya selalu
pusing memikirkan jadwal kegiatan Dika yang begitu rumit. Tetapi ternyata permintaan Dika hanya sederhana : diberi kebebasan bermain sesuka hatinya, menikmati masa kanak-kanaknya.
Ketika Psikolog menyodorkan kertas bertuliskan “Aku ingin Ayahku ?”
Dika pun menjawab dengan kalimat yang berantakan namun kira-kira artinya
“Aku ingin ayahku melakukan apa saja seperti dia menuntutku melakukan
sesuatu”
Melalui beberapa pertanyaan pendalaman, terungkap bahwa Dika tidak mau
diajari atau disuruh, apalagi diperintah untuk melakukan ini dan itu. Ia hanya ingin melihat ayahnya melakukan apa saja setiap hari,seperti apa yang diperintahkan kepada Dika. Dika ingin ayahnya bangun pagi-pagi kemudian
membereskan tempat tidurnya sendiri, makan dan minum tanpa harus dilayani
orang lain, menonton TV secukupnya, merapikan sendiri koran yang habis
dibacanya dan tidur tepat waktu. Sederhana memang, tetapi hal-hal seperti itu justru sulit dilakukan oleh kebanyakan orang tua.
Ketika Psikolog mengajukan pertanyaan “Aku ingin ibuku tidak ?”
Maka Dika menjawab “Menganggapku seperti dirinya”
Dalam banyak hal saya merasa bahwa pengalaman hidup saya yang suka bekerja
keras, disiplin, hemat, gigih untuk mencapai sesuatu yang saya inginkan itu
merupakan sikap yang paling baik dan bijaksana. Hampir-hampir saya ingin
menjadikan Dika persis seperti diri saya. Saya dan banyak orang tua lainnya
seringkali ingin menjadikan anak sebagai foto copy diri kita atau bahkan
beranggapan bahwa anak adalah orang dewasa dalam bentuk sachet kecil.
Ketika Psikolog memberikan pertanyaan “Aku ingin ayahku tidak : ..”
Dika pun menjawab “Tidak menyalahkan aku di depan orang lain. Tidak
mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan kecil yang aku buat adalah dosa” Tanpa
disadari, orang tua sering menuntut anak untuk selalu bersikap dan
bertindak benar, hingga hampir-hampir tak memberi tempat kepadanya untuk
berbuat kesalahan. Bila orang tua menganggap bahwa setiap kesalahan adalah dosa yang harus diganjar dengan hukuman, maka anakpun akan memilih untuk berbohong dan tidak mau mengakui kesalahan yang telah dibuatnya dengan
jujur. Kesulitan baru akan muncul karena orang tua tidak tahu kesalahan apa yang telah dibuat anak, sehingga tidak tahu tindakan apa yang harus kami
lakukan untuk mencegah atau menghentikannya. Saya menjadi sadar bahwa ada kalanya anak-anak perlu diberi kesempatan untuk berbuat salah, kemudian iapun bisa belajar dari kesalahannya.
Konsekuensi dari sikap dan tindakannya yang salah adakalanya bisa menjadi
pelajaran berharga supaya di waktu-waktu mendatang tidak membuat kesalahan yang serupa.
Ketika Psikolog itu menuliskan “Aku ingin ibuku berbicara tentang ?..”
Dika pun menjawab “Berbicara tentang hal-hal yang penting saja”.
Saya cukup kaget karena waktu itu saya justru menggunakan kesempatan yang
sangat sempit, sekembalinya dari kantor untuk membahas hal-hal yang menurut
saya penting, seperti menanyakan pelajaran dan PR yang diberikan gurunya.
Namun ternyata hal-hal yang menurut saya penting, bukanlah sesuatu yang
penting untuk anak saya. Dengan jawaban Dika yang polos dan jujur itu saya
dingatkan bahwa kecerdasan tidak lebih penting dari pada hikmat dan
pengenalan akan Tuhan. Pengajaran tentang kasih tidak kalah pentingnya
dengan ilmu pengetahuan.
Atas pertanyaan “Aku ingin ayahku berbicara tentang ?..”,
Dika pun menuliskan “Aku ingin ayahku berbicara tentang
kesalahan-kesalahan nya. Aku ingin ayahku tidak selalu merasa benar, paling hebat dan tidak pernah berbuat salah. Aku ingin ayahku mengakui
kesalahannya dan meminta maaf kepadaku”.
Memang dalam banyak hal, orang tua berbuat benar tetapi sebagai manusia,
orang tua tak luput dari kesalahan. Keinginan Dika sebenarnya sederhana,
yaitu ingin orang tuanya sportif, mau mengakui kesalahnya dan kalau perlu
meminta maaf atas kesalahannya, seperti apa yang diajarkan orang tua
kepadanya.
Ketika Psikolog menyodorkan tulisan “Aku ingin ibuku setiap hari ?..”
Dika berpikir sejenak, kemudian mencoretkan penanya dengan lancar “Aku
ingin ibuku mencium dan memelukku erat-erat seperti ia mencium dan memeluk adikku”
Memang adakalanya saya berpikir bahwa Dika yang hampir setinggi saya sudah
tidak pantas lagi dipeluk-peluk, apalagi dicium-cium. Ternyata saya salah, pelukan hangat dan ciuman sayang seorang ibu tetap dibutuhkan supaya
hari-harinya terasa lebih indah. Waktu itu saya tidak menyadari bahwa
perlakukan orang tua yang tidak sama kepada anak-anaknya seringkali oleh
anak-anak diterjemahkan sebagai tindakan yang tidak adil atau pilih kasih.
Secarik kertas yang berisi pertanyaan “Aku ingin ayahku setiap hari ?.”
Dika menuliskan sebuah kata tepat di atas titik-titik dengan satu kata:
“tersenyum”
Sederhana memang, tetapi seringkali seorang ayah merasa perlu menahan
senyumannya demi mempertahankan wibawanya. Padahal kenyataannya senyuman tulus seorang ayah sedikitpun tidak akan melunturkan wibawanya, tetapi
justru bisa menambah simpati dan energi bagi anak-anak dalam melakukan
segala sesuatu seperti yang ia lihat dari ayahnya setiap hari.
Ketika Psikolog memberikan kertas yang bertuliskan “Aku ingin ibuku
memanggilku? .”
Dika pun menuliskan “Aku ingin ibuku memanggilku dengan nama yang bagus”
Saya tersentak sekali! Memang sebelum ia lahir kami telah memilih nama yang
paling bagus dan penuh arti, yaitu Judika Ekaristi Kurniawan. Namun sayang, tanpa sadar, saya selalu memanggilnya dengan sebutan Nang. Nang dalam Bahasa Jawa diambil dari kata “Lanang” yang berarti laki-laki.
Ketika Psikolog menyodorkan tulisan yang berbunyi “Aku ingin ayahku
memanggilku ..”
Dika hanya menuliskan 2 kata saja, yaitu “Nama Asli”.
Selama ini suami saya memang memanggil Dika dengan sebutan “Paijo” karena
sehari-hari Dika berbicara dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Sunda dengan
logat Jawa medok. “Persis Paijo, tukang sayur keliling” kata suami saya.
Atas jawaban-jawaban Dika yang polos dan jujur itu, saya menjadi malu
karena selama ini saya bekerja di sebuah lembaga yang membela dan
memperjuangkan hak-hak anak. Kepada banyak orang saya kampanyekan
pentingnya penghormatan hak-hak anak sesuai dengan Konvensi Hak-Hak Anak
Sedunia. Kepada khalayak ramai saya bagikan poster bertuliskan “To Respect
Child Rights is an Obligation, not a Choice” sebuah seruan yang
mengingatkan bahwa “Menghormati Hak Anak adalah Kewajiban, bukan Pilihan”.
Tanpa saya sadari, saya telah melanggar hak anak saya karena telah
memanggilnya dengan panggilan yang tidakhormat dan bermartabat.
Dalam diamnya anak, dalam senyum anak yang polos dan dalam tingkah polah
anak yang membuat orang tua kadang-kadang bangga dan juga kadang-kadang jengkel, ternyata ada banyak Pesan Yang Tak Terucapkan.
Seandainya semua ayah mengasihi anak-anaknya, maka tidak ada satupun anak yang kecewa atau marah kepada ayahnya. Anak-anak memang harus diajarkan untuk menghormati ayah dan ibunya, tetapi para orang tua tidak boleh membangkitkan amarah di dalam hati anak-anaknya. Para orang tua harus mendidik anaknya di dalam ajaran dan nasehat yang baik.

DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

gratis sepanjang masa

Suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur. Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek. Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:
Untuk memotong rumput Rp. 5000
Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini Rp. 5000
Untuk pergi ke toko disuruh ibu Rp. 3000
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja Rp. 5000
Untuk membuang sampah Rp. 1000
Untuk nilai yang bagus Rp. 3000
Untuk membersihkan dan menyapu halaman Rp. 3000
Jadi jumlah utang ibu adalah Rp. 25000
Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap. Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu. Lalu ia mengambil pulpen, membalikkan kertasnya. Dan inilah yang ia tuliskan:

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk membawamu ke dokter dan mengobati saat kamu sakit, serta mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu, gratis
Kalau dijumlahkan semua, harga cinta ibu adalah gratis
Untuk semua mainan, makanan, dan baju, gratis
Anakku… dan kalau kamu menjumlahkan semuanya,
Akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah GRATIS
Seusai membaca apa yang ditulis ibunya, sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya, dan berkata: “Bu, aku sayang sekali sama ibu” ia kemudian mendekap ibunya. Sang ibu tersenyum sambil mencium rambut buah hatinya.”Ibupun sayang kamu nak” kata sang ibu.
Kemudian sang anak mengambil pulpen dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar sambil diperhatikan sang ibu: “LUNAS”
======
Bila membaca artikel dibawah ini...terpikirkan oleh kita bahwa seberapapun jasa yang tlah kita berikan kepada ibu, seberapapun uang yang kita dapatkan dan kita berikan kepada ibu, atau seberapapun liter keringat kerja yang kita kumpulkan untuk ibu, tidak akan dapat mengganti kasih sayang seorang ibu.Kasih ibu sepanjang masa. dapatkah kita menukar kasih sayang ibu itu dengan materi? menukar dengan bilangan angka?atau menukar dengan rangkaian kata terima kasih. Tidak sahabat, sama sekali tidak bisa. Oleh karenanya sahabatku, Berbuat baiklah kepadanya, sayangilah beliau, cintailah beliau, dan doakanlah beliau….
Sahabat, kita beruntung masih diberi kesempatan untuk mencium tangannya, mencium pipinya, memijit kakinya, membuatkan minuman untuknya dan menunjukkan sayang kita kepadanya. semoga kita dapat terus melayani beliau, di dunia ini, maupun di surga nanti. amin…

DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

Berhati-hatilah dengan kata-kata

Al kisah Seorang ibu dan seorang anaknya yang masih kecil sedang berbincang dengan tetangganya. Rame sekali segala obrolan yang mereka bincangkan, dari mulai masalah PR anaknya yang dirasakan terlalu berat sampai para suami mereka yang naik pangkat bahkan terselip juga berbagai obrolan seru memperbincangkan tentang gosip terkini yang aktual dan perlu mereka bahas secara intensif. Dan disela-sela perbincangan mereka itu terdengarlah sang ibu berkata " aduh..beruntungya aku ini, kebetulan aku punya suami yang baik, anak yang cerdas dan rizki juga lumayan lah ada. Meskipun kadang-kadang kurang , tapi yah ..hebat yah ..ada saja jalannya. Nggak nyangka aja tiba-tiba kebetulan suami dapet proyek gede pas banget ketika anak saya yang paling kecil ini harus sekolah …hebat yah .."
Sahabat, bagi sebagian besar dari kita mungkin tidak ada yang aneh dari perbincangan sang ibu yang saya kutip, tapi kalau anda jeli ada banyak masalah yang sangat krusial dan mendasar dibalik kata-kata tadi. Ada dua kata-kata yang bermasalah disana yang pertama adalah kata kebetulan yang berulang kali dikatakan oleh sang ibu . Dan yang kedua kata Rizki.. lumayan lah ada. Mari sekarang kita bedah lebih lanjut tentang dua kata ini.

Kebetulan
Kata ini memang sangat sering kita ucapkan secara tidak sadar . Kita sering memaknai berbagai kejadian yang terjadi dalam hidup kita sebagai sesuatu yang kebetulan. Padahal tatakala kita berfikir seperti itu, sesungguhnya dalam waktu yang sama kita telah menafikan campur tangan ALLAH SWT yang telah mengatur segala kejadian. Allah SWT berfirman : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka ". ( Ali 'Imran 191). Diayat ini Allah menegaskan dengan gaya bahasanya yang indah bahwa sesungguhnya Allah tidak pernah menciptakan sesuatu yang sia-sia. Allah tidak mengenal kata kebetulan.

Seorang sahabat pernah mengatakan kepada saya kalau betul ada sebuah kebetulan di dunia ini, maka angin puting beliung yang lewat Bandung pasti bisa menghasilkan banyak pesawat canggih secara kebetulan. Mungkinkah ini terjadi ? kalau ini mungkin terjadi tentu kita tidak memerlukan lagi ITB, cukup mengandalkan kebetulan saja. Tidak mungkin sebuah pesawat canggih bisa terbentuk dari sebuah kebetulan. Selalu ada arsitek dan perancangan yang rumit menyertai terbentuknya benda yang satu itu. Maka setelah kita fahami hal ini, kitapun akan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa tidak ada pula yang kebetulan dalam hidup kita. Ada campur tangan dari yang maha mengatur kita yaitu ALLAH SWT. Maka tatkala kita mengatakan kebetulan, sesungguhnya kita sudah menolak Allah SWT dan ini berarti sebuah penyimpangan akidah.

dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal. .( Al Jaatsiyah 45).

Ingatlah terus ayat ini dan bacalah dengan akal kita, maka kita akan menemukan sebuah fakta yang tidak bisa dibantah oleh siapapun bahwa tidak mungkin pergantian siang dan malam dan berbagai kejadian di semesta ini adalah sebuah kebetulan. Semuanya by design by the great creator yaitu Allah SWT.

Lumayan
Apa yang ada di benak anda ketika anda mendengar kata : sangat bagus..bagus..cukup bagus…lumayan..dan buruk ?. Bisa dipastikan yang ada dibenak anda adalah sebuah hirarki nilai atau hirarki kepuasan.Dimanakah posisi lumayan ?. Nyaris satu tingkat saja diatas predikat buruk. Maka tatkala kita mengatakan lumayan untuk rizki yang Allah titipkan kepada kita, sesungguhnya secara tidak langsung kita telah berkata " ya Allah ..rizki ini tidak terlalu buruk kok …yah ..meskipun nggak cukup baik..". dan pada saat itulah sesungguhnya kita sudah terjebak menjadi hamba yang tidak bersyukur atas kasih sayang Allah SWT. Maka untuk itu cermatilah firman Allah ini : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." ( QS.Ibrahim :7).

Berat ? iya. Allah sangat serius mengancam orang yang tidak bersyukur dengan azab, tidak cukup hanya azab biasa tapi azab yang pedih. Dan kita dengan tanpa beban mengatakan lumayan atas nikmat Allah . Masya Allah.

Setelah kita mencermati dan membedah dua kata tadi, sudah selayaknya kita berhati-hati dengan kata-kata yang kita gunakan apalagi didepan anak-anak kita tercinta.Jangan sampai secara tidak sadar kita mengajarkan kemusyrikan kepada anak-anak kita dan mengajarnya untuk menjadi orang yang tidak bersyukur kepada Allah SWT, naudzubillahi min dzalik…

Wallahu ' alam

DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

PUISI UNTUK AYAH DAN IBU...

Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku di depan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkan hatiku untuk mereka.......
Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang
besar atas kasih sayang yang mereka limpahkan
padaku,
peliharalah mereka sebagaimana mereka
memeliharaku.
Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan
atau kesusahan yang mereka deritakan kerana
aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka kerana
perbuatanku,
maka jadikanlah itu semua penyebab susutnya
dosa-dosa mereka dan bertambahnya pahala
kebaikan mereka dengan perkenan-Mu ya Allah,
hanya Engkaulah yang berhak membalas
kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.
Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka
sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika sebaliknya, maka izinkanlah aku
memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul
bersama dengan santunan-Mu di tempat
kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,
ampunan-Mu serta
rahmat-Mu..........
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Kurnia
Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan Engkaulah
yang Maha Pengasih diantara semua pengasih.

Amin Ya Rabbul Alamin..

Marilah kita kenangkan dosa kita kepada orang
tua kita. Siapa tahu hidup kita dirundung nestapa
kerana kedurhakaan kita. Kerana kita menghisap
darahnya, tenaganya, airmatanya, keringatnya.
Barangsiapa yang matanya pernah sinis melihat
orang tuanya. Atau kata-katanya sering mengguris
hatinya, atau yang jarang memperdulikan dan
mendoakannya.
Percayalah bahawa anak yang derhaka
siksanya didahulukan di dunia ini.

Ayah... Ibu ampunkanlah dosa-dosa anakmu...


DITULIS KEMBALI OLEH:ANIS NABILAH

Tuesday, 12 June 2012

pantun teka-teki

Kalau Tuan pergi ke kedai
Belikan saya buah keranji
Kalau tuan bijak pandai
Apa binatang keris di kaki?
Ada sebiji roda pedati
Bentuknya bulat daripada besi
Bila bermain diikat sekuat hati
Dilempar hidup dipegang mati?
Buah budi bedara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa tidak bertangkai?
Burung nuri burung dara
Terbang ke sisi taman kayangan
Cubalah teka wahai saudara
Semakin diisi makin ringan?
Bunga orkid indah warnanya
Penyeri taman dan juga hutan
Ramai orang datang bertanya
Bintang apa hidup di lautan?
Pak Pung Pak Mustafa
Encik Dollah dirumahnya
Ada tepung ada kelapa
Gula Melaka jadi intinya
Kelip-kelip kusangka api
Kalau api mana asapnya?
Hilang ghaib disangkakan mati
Kalau mati mana kuburnya?
Budak-budak bermain batu
Batu dikira satu persatu
Badannya lurus bermata satu
Ekornya tajam apakah itu?
Jika tuan membeli tikar
Tikar anyaman dari mengkuang
Kalau Tuan bijak pintar
Ular apa membelit pinggang?
Masak tumis sambal petai
Makan kenyang sambil sendawa
Anda menziarah sahabat handai
Buah apakah yang akan dibawa?
Pokoknya bulat dan juga rendang
Masam dan hijau ketika muda
Buahnya berbentuk seperti bintang
Sudah masak, kuninglah ia
Belayar perahu dari Bentan
Menyusur tepi Selat Melaka
Lebar kepala dari badan
Apakah ikan cubalah teka?
Mak Minah menanak minyak
Kemenyan dibakar dengan setanggi
Dua peha beranak banyak
Untuk mendaki tempat yang tinggi?
Orang bekerja diberikan upah
Hidangan disaji dalam talam
Gajah putih ditengah rumah
Layar terkembang di waktu malam?
Gigi berduri tatah bersigai
Pembelah kayu ia berguna
Jika tuan orang yang pandai
Benda apakah makannya dua cara?
Jika ke kedai pergi berbelanja
Belikan saya sudu dan senduk
Jika pandai katakan ia
Semakin berisi semakin menunduk?
Kalau tuan pakai lencana
Pakailah songkok di atas kepala
Kalau Tuan bijak laksana
Binatang apakah tiada kepala?
Pisau lipat dimainnya kera
Tangannya luka lalu terjun
Makan kuat tidak terkira
Kenyangnya tidak tahi bertimbun?
Minah ketawa terjerit-jerit
Melihat koyak pada seluar
Orang putih duduk sederet
Pagar didalam tebing diluar?
Tuan puteri belajar menari
Tari diajar oleh Pak Harun
Kalau Tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun?

Senarai Jawapan
Jawapan 1 : Ayam
Jawapan 2: Gasing
Jawapan 3: Buah Melaka
Jawapan 4 : Belon
Jawapan 5 : Tapak Sulaiman
Jawapan 6 : Buah Melaka
Jawapan 7 : Kilat
Jawapan 8: Jarum
Jawapan 9: Tali Pinggang
Jawapan 10: Buah Tangan
Jawapan 11: Belimbing
Jawapan 12: Ikan Pari
Jawapan 13: Tangga
Jawapan 14; Kelambu
Jawapan 15: Gergaji
Jawapan 16: Padi
Jawapan 17: Ketam
Jawapan 18: Api
Jawapan 19: Gigi
Jawapan 20: Umur                       ditulis oleh:izzah syamemey